Apakah anda
saat ini sedang tertarik untuk mengikuti bisnis MLM? Kalau anda adalah orang
baru di bisnis ini pasti masih banyak memerlukan informasi tambahan mengenai multi level marketin. Seperti saya dulu
sebelum memutuskan ikut terjun di bisnis ini, banyak info yang harus saya gali
agar hati ini lebih mantap dan bisa lebih konsisten dalam menjalaninya. Karena
salah-salah memilih MLM jangan-jangan kita terjebak di bisnis money game.
Apa Itu MLM
Sebenarnya
MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang
dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah).
Sekarang bisnis
ini sering disebut dengan network
marketing. Kenapa? Karena sudah banyak money
game yang berkedok MLM sehingga bisnis MLM sering dipandang sebelah mata
oleh masyarakat. Bisnis money game mirip
dengan MLM, yaitu mencari banyak downline sehingga yang mendapatkan keuntungan
adalah orang yang bergabung di awal. Money
game ini tidak memiliki produk atau
kalaupun memiliki produk kualitasnya sangat buruk. Nah bisnis model ini harus
dijauhi karena hanya mengandalkan uang saja tanpa adanya produk atau jasa yang
memadai.
Tips Memilih MLM
Berikut saya
copykan tips memilih bisnis MLM dari APLI (Asosiasi Penjualan Langsung
Indonesia). APLI adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan
kesatuan tempat berhimpun para perusahaan penjualan langsung (Direct
Selling/DS), termasuk perusahaan yang menjalankan penjualan dengan system
berjenjang (Multi Level Marketing/MLM) di Indonesia.
Tips Khusus
memilih MLM (sumber:apli.or.id):
1. Bagaimana legalitasnya, apakah perusahaan
sudah memiliki SIUPL (Surat Izin Usaha Penjualan Langsung) yang dikeluarkan
oleh instansi berwenang dalam hal ini adalah BKPM (Badan Koordinasi Penanaman
Modal). SIUPL adalah izin khusus untuk usaha Penjualan Langsung/MLM di
Indonesia. Jika perusahaan hanya menunjukkan SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan) saja, maka perusahaan penjualan langsung tidak legal.
2. Lihatlah dengan seksama marketing
plannya, bonus/komisi yang dijanjikan perusahaan, apakah dari rekruting atau
dari pembelanjaan produk baik pembelanjaan pribadi maupun jaringannya. Kalau
hanya dari rekruting di janjikan bonus, maka patutlah diwaspadai, selain melanggar
aturan Pemerintah juga akan merugikan jaringannya bila tidak ada lagi lain
orang yang direkrut. Berbeda bila bonus/komisi diperoleh karena pembelanjaan
produk, dimana akan terus terjadi perputaran, apalagi produk bermutu baik.
3. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap,
maka pilihlah perusahaan yang mempunyai produk dan memiliki aneka ragam produk
untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang
dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang
sebenarnya.
4. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.
5. Untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.
6. Alangkah baiknya perusahaan MLM yang dipilih yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan. Mereka yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena itulah, lewat APLI, kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM dan yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM, tetapi ikut mengaku-aku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Hati-hati lho akan hal ini.
Berikut tambahan tips dari saya:
1. Pilihlah MLM
yang modal awalnya rendah. Setidaknya kita tidak akan banyak mengalami kerugian
seandainya gagal atau merasa tidak cocok gabung di MLM tersebut.
2. Cari MLM
yang sudah lama berdiri, minimal 3 tahun. Kenapa? Karena kalau MLM yang baru
berdiri takutnya belum memiliki pondasi yang kuat sehingga resiko
kebangkrutannya besar.
3. Pilihlah MLM
yang menawarkan produk sesuai dengan yang anda sukai. Dengan demikian kita akan
enjoy ngejalanin bisnisnya karena kita suka.
Kira-kira
itu tips memilih MLM. Kalau ada yang kurang jelas silahkan hubungi saya di uwid71@yahoo.com
Salam
Wida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar