Senin, 09 Juli 2012

Tips Memilih MLM

Apakah anda saat ini sedang tertarik untuk mengikuti bisnis MLM? Kalau anda adalah orang baru di bisnis ini pasti masih banyak memerlukan informasi tambahan mengenai multi level marketin. Seperti saya dulu sebelum memutuskan ikut terjun di bisnis ini, banyak info yang harus saya gali agar hati ini lebih mantap dan bisa lebih konsisten dalam menjalaninya. Karena salah-salah memilih MLM jangan-jangan kita terjebak di bisnis money game.

Apa Itu MLM
Sebenarnya MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah).
Sekarang bisnis ini sering disebut dengan network marketing. Kenapa? Karena sudah banyak money game yang berkedok MLM sehingga bisnis MLM sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Bisnis money game mirip dengan MLM, yaitu mencari banyak downline sehingga yang mendapatkan keuntungan adalah orang yang bergabung di awal. Money game  ini tidak memiliki produk atau kalaupun memiliki produk kualitasnya sangat buruk. Nah bisnis model ini harus dijauhi karena hanya mengandalkan uang saja tanpa adanya produk atau jasa yang memadai.

Tips Memilih MLM
Berikut saya copykan tips memilih bisnis MLM dari APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). APLI adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan tempat berhimpun para perusahaan penjualan langsung (Direct Selling/DS), termasuk perusahaan yang menjalankan penjualan dengan system berjenjang (Multi Level Marketing/MLM) di Indonesia.

Tips Khusus memilih MLM (sumber:apli.or.id):
1. Bagaimana legalitasnya, apakah perusahaan sudah memiliki SIUPL (Surat Izin Usaha Penjualan Langsung) yang dikeluarkan oleh instansi berwenang dalam hal ini adalah BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). SIUPL adalah izin khusus untuk usaha Penjualan Langsung/MLM di Indonesia. Jika perusahaan hanya menunjukkan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) saja, maka perusahaan penjualan langsung tidak legal.
2.  Lihatlah dengan seksama marketing plannya, bonus/komisi yang dijanjikan perusahaan, apakah dari rekruting atau dari pembelanjaan produk baik pembelanjaan pribadi maupun jaringannya. Kalau hanya dari rekruting di janjikan bonus, maka patutlah diwaspadai, selain melanggar aturan Pemerintah juga akan merugikan jaringannya bila tidak ada lagi lain orang yang direkrut. Berbeda bila bonus/komisi diperoleh karena pembelanjaan produk, dimana akan terus terjadi perputaran, apalagi produk bermutu baik.
3. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang mempunyai produk dan memiliki aneka ragam produk untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.

4. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.

5. Untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.

6. Alangkah baiknya perusahaan MLM yang dipilih yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan. Mereka yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena itulah, lewat APLI, kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM dan yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM, tetapi ikut mengaku-aku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Hati-hati lho akan hal ini.
Berikut tambahan tips dari saya:
1.   Pilihlah MLM yang modal awalnya rendah. Setidaknya kita tidak akan banyak mengalami kerugian seandainya gagal atau merasa tidak cocok gabung di MLM tersebut.
2.     Cari MLM yang sudah lama berdiri, minimal 3 tahun. Kenapa? Karena kalau MLM yang baru berdiri takutnya belum memiliki pondasi yang kuat sehingga resiko kebangkrutannya besar.
3.    Pilihlah MLM yang menawarkan produk sesuai dengan yang anda sukai. Dengan demikian kita akan enjoy ngejalanin bisnisnya karena kita suka. 

Kira-kira itu tips memilih MLM. Kalau ada yang kurang jelas silahkan hubungi saya di uwid71@yahoo.com

Salam
Wida 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar